Minggu, 05 Februari 2017

Buah Maut yang Menyebabkan Wabah Misterius Mematikan

Tiga tahun yang lalu, Dr. Rajesh Yadav, seorang penyelidik dari Intelijen Epidemi India, pindah ke kota Muzaffarpur guna mencari sebuah jawaban. Kota itu menjadi salah satu lokasi terjadinya wabah paling misterius di India.

Pada pertengahan Mei setiap tahunnya, ketika musim kemarau berada di puncaknya, muncul fenomena aneh. Para orangtua membawa balitanya ke rumah sakit di siang hari, padahal malam sebelumnya masih sehat.


Anak-anak terbangun sambil menangis keras di pagi hari. Kemudian, mereka mulai kejang dan berlanjut koma.

Anak-anak itu seperti mengidap penyakit misterius. Sekitar 40 persen dari mereka meninggal dunia.

Sementara pada Juli setiap tahun, bersamaan dengan datangnya musim hujan, wabah misterius tiba-tiba menghilang dengan sendirinya.

Cuma Serang 1 Anak 1 Desa

Awal 1995, penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebabnya. Penyelidikan itu memunculkan pelbagai teori mengenai penyebab wabah misterius itu, mulai sengatan panas, infeksi yang dibawa tikus, kelelawar atau lalat pasir.

Bahkan ada yang menyebut wabah misterius itu disebabkan pestisida yang digunakan di kebun leci yang bertebaran di wilayah ini. Tapi hanya sedikit petunjuk yang diperoleh penyelidik.

Serangan wabah juga tak kalah misteriusnya. Alih-alih menyerang secara menyeluruh, penyakit itu hanya menimpa satu anak dalam satu desa. Sementara saudara-saudaranya tak terinfeksi sama sekali.

Akhirnya, penyelidikan gabungan antara Pusat Nasional Pengendalian Penyakit India dan Kantor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta, Amerika Serikat, berhasil mengungkap pelakunya yang ternyata cukup mengejutkan.

Pemicunya Mengejutkan

Dipublikasikan di jurnal medis Inggris, The Lancet Global Health, kedua lembaga itu menemukan penyebabnya adalah buah leci itu sendiri.

Buah leci yang dimakan saat perut kosong oleh anak-anak yang kekurangan gizi ternyata menjadi penyebab malapetaka tersebut.

Pada tahun 2015, berdasarkan penyelidikan tersebut, departemen kesehatan meminta para orangtua yang tinggal di sekitar kebun leci membatasi anak-anak mereka mengonsumsi buah leci. Mereka juga diminta selalu memberikan sarapan setiap pagi.

Dua musim berikutnya, jumlah laporan kasus 'keracunan' buah leci per tahun turun. Kasus yang masih terjadi berjumlah kurang dari 50 persen.

" Itu adalah penyakit yang tidak dapat dijelaskan selama bertahun-tahun," kata Padmini Srikantiah, seorang ahli epidemiologi senior dan salah satu penulis penyelidikan.

Artikel yang ditulis Srikantiah itu membutuhkan penyelidikan selama dua tahun, untuk mengungkap wabah misteri selama bertahun-tahun itu.

" Saat itu situasinya sangat intens, karena kami menyaksikan anak-anak sekarat di depan mata kami setiap hari, segera setelah mereka tiba di rumah sakit," kata Dr Yadav.

Petunjuk mengenai penyebab wabah ini, yang ternyata buah leci, bermula dari konferensi yang membahas penyakit misterius yang melanda Jamaika pada tahun 2013.

Dilaporkan, wabah melanda Jamaika selama puluhan tahun yang menyebabkan pembengkakan otak, kejang dan perubahan mental pada anak-anak.

Wabah ternyata disebabkan oleh hypoglycin, sejenis toksin ditemukan dalam buah ackee yang menghambat kemampuan tubuh untuk mensintesis glukosa. Akibatnya tubuh akan mengalami hipoglikemia akut, atau kadar glukosa darah rendah.

Leci Mematikan

Pada akhir 2014, tes laboratorium mengkonfirmasi buah leci ternyata juga mengandung hypoglycin dalam kadar yang tinggi. Juga racun serupa yang dikenal sebagai methylenecyclopropyl glisin atau MCPG.

Inilah yang membuka pintu jawaban tentang wabah aneh yang melanda Muzaffarpur selama ini. Daerah di India Timur ini memasok 70 persen kebutuhan buah leci di negara tersebut.

Meskipun kebun buah leci diberi pagar oleh pemiliknya, namun anak-anak masih bisa mengambil dan memakan buah leci yang belum matang. Mereka kadang juga mengambil buah leci yang jatuh di tanah.

Sumber : https://goo.gl/FOSlnT

Related Posts

Buah Maut yang Menyebabkan Wabah Misterius Mematikan
4/ 5
Oleh